Cahaya Bulan

Selasa, 10 Februari 2015



Surat
Oleh, Fifi Luthfi AR

Sudah ku selipkan pada celah pintu
Surat-surat itu
Harapku dalam sesak gulita; kau masih tahu jalan pulang
Bacalah!

Pada bagian isi
Jangan lupa kau cermati
Ada kalimat mengatung yang tak sanggup ku ungkap jelas
Semoga
Kau, pahami.


Bekasi, 8 Februari 2015
Nina Bobo
Oleh, Fifi Luthfi AR

Aku nyaris lumpuh dikutuk detik
Dirajam malam penuh duka
Lunglai di cambuk pilu
Tak sampai anganku bersua, habis terkikis rinduku terkekang

Dibuai angin begitu kelam
Berangsur-angsur aku tertidur pulas
Tanpa pencahayaan terang dimalam kelabu
Kau masih menyanyikan nina bobo tanpa jeda
aku terlena dalam pangkumu

Kau mantrai setiap jengkal ragaku
Tidur.. nak, tidur. Bermimpilah sepuas-puasnya
Temui ia yang kau sebut-sebut sang takdir
Dan ceritakan padaku dipagi hari


 Bekasi, 8 Februari 2015
 
Diam-Diam Jatuh Cinta
Oleh: Fifi Luthfi AR, Arini H, Anisa R. 
 
 
Kemarin, melalui mimpi kita bersua dalam hangat.
Desau angin berbisik lirih mengenai rindu yang enggan padam.
Di sana aku bisa mengingkari kenyataan.
Kita bisa terus bersua tanpa kenal bosan.
Bukankah itu yang selama ini kita semogakan?
Karena dalam jumpa tak sengaja mata kita bercerita tentang harap kita pada cinta.
Pada arti kata bersama; aku dan kamu.
Seiring pandang mata yang menyematkan kita pada asa,
meski dekap belum leluasa,
nyatanya kita masih bebas meminta dalam doa.
Dengarkanlah pada temaram panjang…
Ada yang diam-diam berbahasa, menyampaikan berpatah-patah kata.
Ada yang diam-diam mengucap amin dalam hatinya, karena doa untuk cinta.
Ada yang diam-diam merunduk karena menahan rindu dalam dada.
Ada yang diam-diam meradang bila ada yang lain dalam pandang kasihnya.
Ada yang diam-diam merasa diri paling tahu dan ingin tahu segalanya.
Ada yang diam-diam berdoa untuk tetap bisa bertemu mata.
Dan ada yang diam-diam jatuh cinta.

Bekasi-Sukabumi, 9 Februari 2015

Rabu, 04 Februari 2015



Abstrak
Oleh, Fifi Luthfi AR

Hei
Sudah larut malam
Lekas kau tanggalkan segala rencana
Kau harus tidur
Ya, sudah tentu anak mama harus tidur
Yuk..
Kenakan dulu piyamamu
Kemudian bercermin,
dan lepas bulu mata palsu yang melekat pada kelopak matamu
Bermimpi
Dan kau boleh meletupkan janji yang membodohimu
Selamat bertugas dalam mimpi
Rencanakan lebih bagus janji yang akan kau ingkari
Pria perkasa (katanya)

Bekasi, 1 Februari 2015



Hilang
Oleh, Fifi Luthfi AR

Risau dalam dekap malam diujung minggu
Kuraba pilu yang menggantung sedari dulu
Koyak raga memikul benalu
Dalam doa subuh aku mengadu
Tentang siapa yang tengah ku rindu
Kamu, yang ku aminkan sebagai pelabuhanku
Katanya hilang sebab lelah menunggu

Bekasi, 1 Februari 2015