Harum nafas, kekasihku
yang sedang duduk di beranda rumah
memangku buku dongeng dan alat peraga
matanya berpendar,
wajahnya berganti-ganti
sesuai karakter si empunya
sepenggal kata, kekasihku
yang sedang menulis di kaca
"jangan muram", dan pulang-
tanpa ingatan
sepatu tua,kekasihku
kusimpan di depan pintu
berwarna cokelat dan lusuh
hilang, sebagi isyarat
waktu berlari dan fana,
kita abadi dalam dongeng anak cucu
mengenakan sepasang sepatu kulit hitam
dan masih baru
Bekasi, September 2018
yang sedang duduk di beranda rumah
memangku buku dongeng dan alat peraga
matanya berpendar,
wajahnya berganti-ganti
sesuai karakter si empunya
sepenggal kata, kekasihku
yang sedang menulis di kaca
"jangan muram", dan pulang-
tanpa ingatan
sepatu tua,kekasihku
kusimpan di depan pintu
berwarna cokelat dan lusuh
hilang, sebagi isyarat
waktu berlari dan fana,
kita abadi dalam dongeng anak cucu
mengenakan sepasang sepatu kulit hitam
dan masih baru
Bekasi, September 2018