Puisi Mengadu
oleh, Fifi Luthfi AR
sejak waktu menuai kisah, sebagian deru tiada terdengar
sejak setitik rindu berdiam, sebagian lain terasa abu
sejak aku mencerca ragu, semakin hanyut dalam bisu
pada semesta yang menyimpan kisah lalu dalam-dalam
ketika bulir meluncur di ujung daun yang kemudian terjatuh tapi tak mengaduh
dari sepersekian kisah yang enggan ku tengok, tetapi menjadi pilu yang mengelabu
halnya bintang pada malam
matahari pada siang
temaram yang di tenggelamkan fajar
begitukah sesungguhnya?
perasaan!
sebagaimana aku tengah terkunci dalam
namun, bukan pada serambi dulu aku bersandar
yang katanya sejuk berdawai
segala ragu berbuih tatkala labium-nya memaki
tentang yang baru ku dapati, yang baru saja ku miliki
berbeda jauh dari pagi-pagi yang lalu
puisiku.. berbait terus mengadu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar