Pada suatu hari, di sebuah desa
kecil hiduplah seorang gadis muda dan cantik, ia tinggal seorang diri di sebuah
gubug kecil yang hanya terbuat dari kayu dan jerami. Suatu pagi ketika ia
terbangun dari tidurnya, ia berjalan menuju meja makan dan menemukan sebuah
apel hitam di atas piring saji. Gadis itu bertanya-tanya siapa yang menyimpan
apel di atas piring sajinya, tetapi karena ia sangat kelaparan, ia memakan apel
hitam itu. Setelah sang Gadis memakan buah apel tersebut ia merasa ngantuk dan
ingin tidur kembali.
Ketika gadis itu terbangun dari
tidurnya, ia merasa bingung dan heran, ia berada di suatu tempat yang tidak
pernah ia datangi. Ia berada di dunia lain, begitu kosong dan tak ada
seorangpun. Gadis itu ketakutan berjalan tak tentu arah, sampai akhirnya ia
bertemu dengan seorang pemuda yang sedang mencari kayu bakar.
Pemuda itu bertanya “apa yang
sedang kau lakukan?”
Sang gadis itu menjawab “aku
tersesat, tolong aku! Ini bukan duniaku”, kemudian pemuda itu menjelaskan “ya,
ini memang dunia imaji, kau bisa melihat pohon berbicara, awan tersenyum, dan
dan hewan-hewan bernyanyi”.
Seketika gadis itu takjub melihat
semua keajaiban di tempat yang ia datangi. Tetapi, ia tetap ingin pulang ke
gubug kecilnya. Sedangkan pemuda yang ia temui mengajaknya untuk mampir ke
rumahnya, gadis itu diberi tempat beristirahat semalam. Kemudian esok harinya
mereka mencari cara bagaiamana gadis itu bisa kembali lagi ke dunia nyata.
Pemuda itu membawa sang gadis
berjalan menelusuri hutan, mereka berencana untuk mendatangi kastil Raja yang
terletak di tengah hutan. Di perjalanan mereka bertemu seekor serigala yang
lapar, sang gadis sangat ketakutan, pemuda itu membawanya berlari sekencang
mungkin, mereka menyebrangi sungai sehingga serigala tidak bisa lagi
mengejarnya. Akhirnya setelah melakukan perjalanan yang panjang, mereka telah
sampai di kastil raja.
Di hadapan raja, gadis itu
memohon untuk diberikan jalan pulang menuju dunia nyata. Raja yang berhati baik dan bijaksana itupun
memahami ketakutan sang gadis, Raja berkata “kau bisa kembali dengan memakan
buah apel hitam yang pernah kau makan sebelumnya”, sang gadis bertanya “di mana
bisa kudapatkan?”. Kemudian Raja meminta pengawalnya yaitu seekor Rubah berkepala
manusia untuk mengantar sang gadis ke kamar tidur dan memberinya sebuah apel
hitam.
Pengawal itu berkata “apel ini
milikmu, silahkan kau makan dan kemudian berbaring tidur”, setelah memakan apel
itu sang gadis merasa ngantuk dan terlelap. Gadis itu terbangun, ia terkejut
dan bahagia sebab sudah mendapati dirinya kembali di gubug kecilnya . ia
berjalan menuju meja makan dan kembali mendapati apel hitam. Kali ini gadis itu
tidak memakannya, ia menanam biji apelnya di pekarangan rumah, kemudian pohon
apel itu tumbuh menjulang tinggi menuju dunia imaji. Pohon itu rindang dan
lebat buahnya. Sesekali ia membagikan buah apel itu kepada orang-orang
kelaparan yang mampir berteduh di bawahnya.
Cerita ini hanya fiktif belaka
yang saya tulis berdasarkan ide kreatif Tsurayya Nurafifah dan Arafat Rizky siswa
Global Insani, cerita “Gadis dan Apel Hitam” merupakan imajinasi dan karangan mereka
sendiri, maka saya menyebutnya adalah “Karya Siswa”.