Cerita berikut ini merupakan ide kreatif Kayyisa Azahwa. SELAMAT MEMBACA!
Pada suatu hari hiduplah sepasang suami istri di pedesaan kecil, mereka mempunyai anak kembar yang bernama Lavina
dan Luvena, dan adiknya yang bernama Mackie, mereka tinggal dengan rukun dan
damai sampai suatu ketika ayah dari mereka meninggal dunia dan saat itu juga
ibunya sedang sakit. Keesokan harinya mereka sangat bingung bagaimana caranya
mendapatkan obat, sedangkan mereka hidup kekurangan. Lalu turunlah hujan yang
sangat deras, Lavina pergi keluar rumah untuk melihat kondisi di luar dan ia
menemukan surat di beranda rumahnya. Ia membuka surat itu yang ternyata berisi
tentang petunjuk untuk menemukan obat penyembuh segalanya beserta dengan
sebuah peta. Peta tersebut menunjukan di mana obat itu berada, Lavina dan
saudaranya sepakat untuk mencari obat tersebut.
‘lalu siapa yang menjaga Ibu?”
(tanya Luvena)
“aku” (jawab Mackie)
Keesokan harinya Lavina dan
Luvena pergi untuk mencari obat tersebut
Sampai jumpa! (Lavina dan Luvena
melambaikan tangan ke arah Mackie yang bertugas untuk menjaga ibu mereka)
Saat Lavina dan Luvena melihat
peta, ternyata banyak sekali rintangan yang harus mereka lalui. Pertama mereka
harus melangkahi awan yang bisa mereka injak, jika tidak mereka akan jatuh
kembali ke bawah. Saat Lavina melangkahi setiap awan, ia dapat sampai di atas
dengan selamat. Sedangkan Luvena selalu terjun ke bawah.
Ayo Luvena semangaaat! (teriak
Lavina dari atas awan)
Akhirnya Luvenapun sampai juga di
atas, sekarang mereka berada di dunia langit. Kemudian pada rintangan kedua
mereka harus melewati sungai yang di dalamnya ada buaya yang sangat ganas dan
bebatuan yang licin untuk mereka sebrangi, mereka berjalan dan melawan
buaya-buaya tersebut dengan sangat hati-hati hingga akhirnya mereka bisa
melewati sungai. Tidak selesai sampai di situ, mereka dihadapkan pada rintangan
berikutnya, yaitu harus mengambil lima buah apel yang dijaga oleh seorang
raksasa yang sedang tertidur. Saat mereka hampir berhasil mengambil apel
tersebut, Lavina bersin dan membuat raksasa terbangun, merekapun lari secepat
mungkin agar tidak tertangkap oleh raksasa itu dengan membawa 5 buah apel. Setelah
lelah berlarian mereka masih harus menyelesaikan rintangan ke empat yaitu melompati
jurang yang curam dengan menggunakan tali, jika mereka terlepas dari pegangan
tali, maka mereka akan jatuh ke dalam jurang. Luvena berhasil sampai ke sebrang
jurang, Lavina hampir terjatuh di sisi jurang tetapi dengan siggap saudara
kembarnya menolong dan menarik tangan Lavina sehingga mereka selamat dari
rintangan ke empat. Belum selesai perjalanan mereka, masih ada rintangan
terakhir yang harus mereka lalui, ialah mengambil emas yang berada di dalam
tanah. Ketika mereka sudah mencari sangat lama akhirnya mereka menemukan sebuah
kotak terkunci dan tertulis “buka dengan kunci emas”, tanpa buang waktu mereka
membuka kotak yang di dalamnya berisi obat yang dicari-cari. Perjalanan merekapun
selesai dan segera kembali pulang dengan melewati pintu ajaib yang membawa
mereka sampai di rumah tanpa harus melewati rintangan-rintangan yang
menyulitkan. Lavina dan Luvena memberikan obat kepada ibunya dengan segera,
seketika ibu mereka kembali sehat. Akhirnya mereka sekeluarga hidup bahagia
tanpa ada lagi kesedihan. Sekian.