Cahaya Bulan

Jumat, 01 Februari 2019

KARYA SISWA! PETUALANGAN LAVINA DAN LUVENA


Cerita berikut ini merupakan ide kreatif Kayyisa Azahwa. SELAMAT MEMBACA! 

Pada suatu hari hiduplah sepasang suami istri di pedesaan kecil, mereka mempunyai anak kembar yang bernama Lavina dan Luvena, dan adiknya yang bernama Mackie, mereka tinggal dengan rukun dan damai sampai suatu ketika ayah dari mereka meninggal dunia dan saat itu juga ibunya sedang sakit. Keesokan harinya mereka sangat bingung bagaimana caranya mendapatkan obat, sedangkan mereka hidup kekurangan. Lalu turunlah hujan yang sangat deras, Lavina pergi keluar rumah untuk melihat kondisi di luar dan ia menemukan surat di beranda rumahnya. Ia membuka surat itu yang ternyata berisi tentang petunjuk untuk menemukan obat penyembuh segalanya beserta dengan sebuah peta. Peta tersebut menunjukan di mana obat itu berada, Lavina dan saudaranya sepakat untuk mencari obat tersebut.
‘lalu siapa yang menjaga Ibu?” (tanya Luvena)
“aku” (jawab Mackie)
Keesokan harinya Lavina dan Luvena pergi untuk mencari obat tersebut
Sampai jumpa! (Lavina dan Luvena melambaikan tangan ke arah Mackie yang bertugas untuk menjaga ibu mereka)
Saat Lavina dan Luvena melihat peta, ternyata banyak sekali rintangan yang harus mereka lalui. Pertama mereka harus melangkahi awan yang bisa mereka injak, jika tidak mereka akan jatuh kembali ke bawah. Saat Lavina melangkahi setiap awan, ia dapat sampai di atas dengan selamat. Sedangkan Luvena selalu terjun ke bawah.
Ayo Luvena semangaaat! (teriak Lavina dari atas awan)
Akhirnya Luvenapun sampai juga di atas, sekarang mereka berada di dunia langit. Kemudian pada rintangan kedua mereka harus melewati sungai yang di dalamnya ada buaya yang sangat ganas dan bebatuan yang licin untuk mereka sebrangi, mereka berjalan dan melawan buaya-buaya tersebut dengan sangat hati-hati hingga akhirnya mereka bisa melewati sungai. Tidak selesai sampai di situ, mereka dihadapkan pada rintangan berikutnya, yaitu harus mengambil lima buah apel yang dijaga oleh seorang raksasa yang sedang tertidur. Saat mereka hampir berhasil mengambil apel tersebut, Lavina bersin dan membuat raksasa terbangun, merekapun lari secepat mungkin agar tidak tertangkap oleh raksasa itu dengan membawa 5 buah apel. Setelah lelah berlarian mereka masih harus menyelesaikan rintangan ke empat yaitu melompati jurang yang curam dengan menggunakan tali, jika mereka terlepas dari pegangan tali, maka mereka akan jatuh ke dalam jurang. Luvena berhasil sampai ke sebrang jurang, Lavina hampir terjatuh di sisi jurang tetapi dengan siggap saudara kembarnya menolong dan menarik tangan Lavina sehingga mereka selamat dari rintangan ke empat. Belum selesai perjalanan mereka, masih ada rintangan terakhir yang harus mereka lalui, ialah mengambil emas yang berada di dalam tanah. Ketika mereka sudah mencari sangat lama akhirnya mereka menemukan sebuah kotak terkunci dan tertulis “buka dengan kunci emas”, tanpa buang waktu mereka membuka kotak yang di dalamnya berisi obat yang dicari-cari. Perjalanan merekapun selesai dan segera kembali pulang dengan melewati pintu ajaib yang membawa mereka sampai di rumah tanpa harus melewati rintangan-rintangan yang menyulitkan. Lavina dan Luvena memberikan obat kepada ibunya dengan segera, seketika ibu mereka kembali sehat. Akhirnya mereka sekeluarga hidup bahagia tanpa ada lagi kesedihan. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar